Sabtu, 24 Oktober 2009

DPRK Subulussalam antara Harapan dan Kekhawatiran

GEDUNG DPR Kota Subulussalam, di gedung DPRK Jalan Pertemuan, Subulussalam Utara, yang dalam beberapa waktu terakhir lebih sering terlihat sepi, Selasa (18/8) kemarin, mendadak sibuk dengan aktivitas. Puluhan anggota dewan terpilih berbaur dengan para anggota dewan lama serta para pegawai Sekretariat Dewan.

Nyaris tidak ada yang peduli dengan hujan yang mengguyur di luar gedung. Para anggota dewan yang umumnya adalah muka baru ini, terlihat antusias mengikuti gladi bersih untuk persiapan proses pelantikan yang akan dilaksanakan, Rabu (19/8) hari ini. Mereka seakan tidak sabar menunggu hari yang akan sangat menentukan karir mereka untuk 5 tahun mendatang.

Sekretaris Dewan Subulussalam, Mahdi yang dikonfirmasi Serambi mengatakan, pelantikan anggota dewan Subulussalam sudah pasti dilakukan hari ini. “Sekarang sedang gladi resik untuk persiapan pelantikan besok,” terang Mahdi. Berbeda dengan suasana di gedung dewan yang semuanya tampak bahagia, masyarakat yang berada di luar gedung dewan seakan terpecah dalam dua pendapat, antara harapan dan kekhawatiran. Di tengah perdebatan tentang faktor pengalaman dan penguasaan masalah, warga Subulussalam menggantungkan harapan besar, para wakil rakyat tersebut dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik dalam menentukan nasib rakyat.

Berbagai kekuatiran dan pertanyaan terus dikemukakan tidak hanya di warung-warung kopi dan tempat umum namun senada dengan itu juga terdengar di kantor-kantor dan instansi pemerintah. Ketua Lembaga Pemantau Kebijakan Publik untuk Rakyat (LP-KaPuR), Ir Hasby BM kepada Serambi, Selasa (18/8) mengatakan, DPR adalah lembaga yang berfungsi untuk legislator, pengesahan anggaran dan pengawasan. Karena itu, seorang anggota DPR mutlak harus memiliki kecakapan dan kemampuan dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyuara aspirasi rakyat.

“Kalau kemampuan seorang anggota dewan di bawah standar, misalnya di bawah kecakapan para kepala dinas, maka anggota dewan itu tak ubahnya seperti robot bernapas yang dikendalikan. Perlu diingat, jabatan DPR bukanlah sekedar ajang untuk memperoleh pekerjaan semata atau gengsi sebagai wakil rakyat,” ungkap Hasby.

Di tengah krisis kepercayaan terhadap anggota DPR, mulai dari daerah hingga pusat, karena terlibat berbagai kasus seperti korupsi, perselingkuhan, menampilkan gaya hidup mewah dan boros di tengah susahnya masyarakat mencari pekerjaan, Hasby menggantungkan harapan besar terhadap kiprah dan kinerja anggota DPRK Subulussalam yang baru. “Harapan kita, anggota DPRK Subulussalam yang baru ini, dapat merubah citra lembaga terhormat itu,” ujar Hasby.

Untuk mencapai hal itu, kata Hasby, para anggota DPRK Subulusalam ke depan, sepatutnya bertindak vokal, kreatif, idealis dan dinamis. Ada berbagai produk hukum menyangkut legislasi yang harus segera dilaksanakan oleh para wakil rakyat. Selain itu, masyarakat Subulussalam juga menuntut keseriusan wakilnya dalam bekerja dengan sesuai regulasi dan kebijakan dewan dengan memaksimalkan kinerjanya yang selama ini acap dipertanyakan publik.

Ia menambahkan, tindakan jalan-jalan dengan dalih studi banding ke luar daerah harus diminimalkan. Selain itu, masyarakat juga harus dilibatkan dalam pembahasan produk hukum yang menyangkut nasib dan pelayanan publik.

“Yang tak kalah pentingya, anggota dewan maupun pihak eksekutif harus segera melakukan pemetaan dan mengambil data-data potensi daerah, tanah, dan data lainnya. Pemetaan wilayah sangat penting untuk menentukan arah kebijakan. Pemeriksaan kultur tanah Subulussalam sangat penting dilakukan guna mengatahui komoditas apa yang tepat dikembangkan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat,” kata dia.

Hasby sendiri mengaku ragu bila melihat cara pandang, pola pikir, dan kemampuan sejumlah anggota dewan saat ini. Alasannya, menurut Hasby cukup sederhana, yakni kemampuan akademisi dan pengalaman di berbagai organisasi-organisasi yang dinilai kurang. Selain itu, lanjut Hasby, karena ada anggota dewan yang terpilih atas dorongan orang lain (keluarga-red) mencalonkan diri. “Ini jelas tujuannya untuk berkolusi dari proses anggaran, namun apa lacur semua sudah terjadi,” ujar Hasby seraya mengatakan sebagai solusi perlu dibentuk badan pemantau dan pengawasan kinerja dewan Kota Subulussalam ke depan.

Sementara itu, salah satu pengurus Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Subulussalam, Bambang Chairuddin berharap anggota dewan terpilih memiliki kecerdasan untuk memiliki daya tahan dalam menghadapi penderitaan setiap persoalan (adversity quotient). Hal ini sangat penting, kata Bambang mengingat Subulussalam baru seusia jagung, sehingga membutuhkan “tangan-tangan” terampil dalam menggerakkan arah kebijakan. “Saya cuma menaruh harapan agar mereka yang dilantik (DPRK-red) dapat menjalankan tugas dan fungsnya dengan baik,” ujar Bambang.(khalidin)

0 komentar:

Posting Komentar

WELLCOME TO SUBULUSSALAM CITY NEWS- NAD SEMOGA DAPAT MENAMBAH WAWASAN ANDA TENTANG SUBULUSSALAM CITY

Mengenai Saya

Foto saya
Subulussalam, Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia

Pengunjung Dari


counter

Curhat Di Bawah


ShoutMix chat widget

Hukum Cambuk Di Nanggroe Aceh

Apa Yang Menarik di Blog Ini?

Silahkan Gabung Yok Sobat!!

Template by Layout4all & Abdul Munir | blog Blogger Templates